Selasa, 22 Agustus 2017

Sabtu, 29 April 2017

Rabu, 26 April 2017

Sabtu, 01 April 2017

Sistem Penglihatan dan Cahaya

1.    Sifat-sifat Cahaya
Ada empat sifat-sifat cahaya, sebagai berikut.
a.      Cahaya merambat lurus
Cahaya merambat ke semua arah. Sebagai contohnya, jika lilin atau  lampu dinyalakan di tempat gelap, maka kita akan dapat melihat bahwa daerah yang ada di sekitar lilin atau lampu tersebut akan terang.
b.      Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya akan dibiaskan ketika melewati medium dengan indeks bias yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air. Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat yang melewati dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi.
c.       Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang perambatannya tidak membutuhkan medium. Cahaya dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lainnya dengan tidak menggunakan medium sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
d.     Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok yang tidak rata, batang kayu, dan sebagainya. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin.
2.     Pembentukan Bayangan pada Cermin
a.      Pembentukan bayangan pada cermin datar
Bayangan yang terbentuk pada cermin datar diperoleh dengan menggunakan diagram sinar. Sinar datang yang mengenai permukaan cermin akan dipantulkan dengan besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang. Bayangan pada cermin datar diperoleh dengan memperpanjang sinar-sinar pantul ke arah dalam cermin sehingga bertemu dalam satu titik yang disebut titik perpotongan. Bayangan pada cermin datar bersifat maya, tegak dengan ukuran sama dengan bendanya.
b.      Pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cembung
Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat diperoleh melalui diagram sinar istimewa cermin.
Sinar-sinar istimewa cermin cekung
1)     Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2)     Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan menuju sejajar sumbu utama.
3)     Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin pula.
Sinar-sinar istimewa cermin cembung
1)     Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus (f).
2)     Sinar yang datang menuju titik fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu utama.
3)     Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (p) seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
3.      Pembentukan Bayangan pada Lensa
Pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung dilakukan melalui diagram sinar istimewa.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1)  Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus di belakang lensa.
2)     Suatu sinar datang melalui titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3)   Suatu sinar datang melalui pusat optik lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1)   Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa seolah-olah berasal dari titik fokus di depan lensa.
2)   Suatu sinar datang seolah-olah menuju titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3)   Sinar datang melalui pusat optik lensa akan diteruskan tanpa
dibiaskan
4.      Sistem penglihatan pada manusia)
Bagian-bagian Mata
Mata tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam yaitu retina. Gambar di bawah ini menunjukkan bagian-bagian mata.

5.      Pemanfaatan Alat Optik
a.      Kamera
Kamera dapat digunakan untuk mendokumentasikan sesuatu. Kamera memiliki diafragma dan pengatur cahaya (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa.
b.      Kaca Pembesar (Lup)
Sebuah kaca pembesar menempatkan objek tersebut lebih dekat ke mata kita sehingga objek tersebut menghadapi sudut lebih besar.
Seberapa besar suatu objek terlihat dengan mata, dan seberapa jelas kita dapat melihat bagian-bagian kecil pada objek tersebut, bergantung pada ukuran bayangan objek  tersebut pada retina.
c.       Mikroskop
Mikroskop menggunakan dua lensa okuler dan dua lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa yang posisinya dengan mata pengamat.  Lensa objektif adalah lensa yang posisinya dekat dengan objek/benda yang sedang diamati. Fungsi dari mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda yang bersifat mikroskopis.
d.     Teleskop
Teleskop adalah alat optik yang dapat membuat benda-benda yang berada pada tempat yang jauh menjadi terlihat dekat. Ada dua tipe dasar teleskop, yaitu teleskop pembias dan teleskop pantul.



Hukum Pemantulan Cahaya

Asyiknya Mencoba

Tujuan: Mencari hubungan sudut datang dan sudut pantul pada cermin datar.

Alat dan Bahan:
1. Cermin Datar
2. Styrofoam
3. Jarum Pentul
4. Laser Pointer
5. Penggaris
6. Spidol
7. Busur Derajad

Cara Kerja:
1. Buat garis tengah pada styrofoam
2. Letakkan cermin dan styrofoam saling tegak lurus
3. Tancapkan jarum pentul pada sisi sebelah kiri sytrofoam
4. Sinari jarum pentul dengan laser pointer ke arah ujung garis pada styrofoam, sehingga sinar laser pointer dipantulkan oleh cermin
5. Tancapkan jarum pentul yang lain pada arah sinar pantul dari cermin
6. Buat garis yang menghubungkan kedua jarum pentul ke ujung garis pada styrofoam 
7. Ukur besar sudut datang dan sudut pantul
8. Ulangi langkah 1-7 dengan menancapkan jarum pentul pada posisi yang lain di sebelah kiri sytrofoam


Berikut link Video Pembelajaran IPA pada materi Hukum Pemantulan Cahaya






Minggu, 26 Maret 2017

Tokoh Sains dan Pemikirannya

TIGA TOKOH FILSAFAT YUNANI YANG FENOMENAL

Filsafat merupakan cara pandang atau pemikiran terhadap konsep kehidupan. Manusia diberikian akal sehingga manusia dapat berpikir. Manusia dapat melakukan perubahan-perubahan baik terhadap dirinya maupun perubahan lingkungan karena manusia berpikir. Dengan berpikir membuat manusia memperolah pengetahuan.
Sejarah mengenai filasat dimulai dari filsafat zaman kuno (Yunani) sampai dengan filsafat modern. Perkembangan pemikiran muncul bersama dengan pencarian kebenaran. 3 tokoh filsafat kuno yang paling berpengaruh karena pemikiran-pemikirannya yang fenomenal pada saat itu.

1.   SOCRATES



a.   Biografi
Lahir di Athena Yunani 470 SM dari seorang perempuan yang bernama Phainarete yang bekerja sebagai bidan. Ayah Socrates adalah Sophroniscos yang bekerja sebagi pemahat patung dari batu. Socrates memperistri Xantippe dan dikaruniai 3 orang anak Ramprocles, Sophroniscos, dan Menexene. Socrates tumbuh menjadi pribadi yang baik, jujur, dan adil. Cara hidupnya sederhana, pakaian seadanya dan kumal, tanpa alas kaki.
Socrates menyampaikan pemikiran-pemikirannya dengan metode tanya-jawab yang terilhami dari pekerjaan Ibunya sebagai bidan. Metode Dialektika (Maieutika-seni kebidanan) dilakukan  Sokrates dengan cara:
    Mendatangi orang-orang dengan latar belakang berbeda (ahli politik, pejabat, tukang, dan lain-lain)
    Menganalisis pendapat-pendapat
Socrates tidak pernah menulis. Namun demikian ide atau pemikiran-pemikirannya ditulis oleh muridnya yaitu Plato.

b.   Pemikiran-Pemikiran Socrates
     Pada saat itu ajaran dari kaum sofis mengatakan bahwa kebenaran adalah relatif. Semua pengetahuan adalah relatif kebenarannya, tidak ada pengetahuan yang bersifat umum. Tentu saja ajaran ini sangat membingungkan karena mengguncang keyakinan beragama. Plato kemudian menyampaikan pemikirannya bahwa tidak semua kebenaran bersifat relatif. Sebagian pengetahuan bersifat umum dan sebagian lagi bersifat khusus. Pola pemikiran seperti ini merupakan pola berpikir induksi/pengetahuan yang sifatnya umum berpangkal dari pengetahuan yang bersifat khusus).
     Jiwa manusia bukan hanya nafas semata, melainkan manusia hidup memiliki “ruh”atau asas hidup yang berarti lebih mendalam. Karena jiwa adalah intisari atau hakikat kehidupan manusia, maka manusia harus mengutamakan kebahagiaan jiwanya (memiliki daimon atau jiwa yang baik)
     Keutamaan adalah Pengetahuan
      Semua hal terkait dengan pengetahuan telah ada
      Baik dan Jahat dikaitkan dengan pengetahuan bukan pada kemauan
Untuk mengetahui keutamaan pada umumnya maka sifat-sifat khusus harus dihilangkan. Pengetahuan umum itu adalah definisi.  Cara tersebut menemukan cara berpikir induktif.
     Keabadian atau Imortalitas
      Orang mati hanya meninggalkan jasad
      Ruh akan menuju ke alam selanjutnya
      Ruh sudah ada sebelumnya

2.      PLATO

Lahir tahun 427/428 SM di Athena
Murid kesayangan Socrates
Dikenal dengan Bapak Filsafat Barat
Membukukan pemikiran-pemikiran Filsafat:
a.   Phaidon
b.   Symposion
c.   Politeria
d.   Phaidros
e.   Republica, dll
Ajaran tentang Ide
a.   Ide menurut Plato: ada ide-ide yang terlepas dari subjek yang berpikir
b.   Semua yang ada di entitas ini semua ada di alam ide-ide tersebut
c.   Ide tidak tergantung pada pemikiran, sebaliknya pemikiran bergantung pada ide
d.   Ajaran tentang Jiwa
a.   Jiwa sebagai pusat/inti sari kepribadian manusia
b.   Kebakaan Jiwa: Jiwa manusia itu baka
-       argumen: kesamaan yang terdapat antara jiwa dan ide
c.   Mengenal sama dengan mengingat
d.   Jiwa terdiri dari 3 bagian:
-       Rasional (to logistikon)
-       Keberanian (to thymoaeides)
-       Keinginan (to epithymetikon)
e.   Ajaran tentang Negara
-       Tujuan hidup manusia adalah tujuan yang baik (eudamonia atau well-being)
-       Untuk hidup yang baik harus dalam negara yang baik
-       Konsep negara ideal:
Ø Golongan tertinggi: orang-orang yang memerintah (filosof)
Ø Golongan pelengkap/menengah: prajurit
Ø Golongan terendah: rakyat biasa, petani, pedagang, tukang.
ANALOGI NEGARA DENGAN TUBUH
TUBUH
JIWA
SIFAT
NEGARA
Kepala
Akal
Kebijaksanaan
Pemimpin
Dada
Kehendak
Keberanian
Pelengkap
Perut
Nafsu
Kesopanan
Pekerja

3.      ARISTOTELES

Lahir pada 384 SM-322 SM. Aristoteles merupakan murid Plato.
Pemikiran Aristoteles dibagi menjadi 3 bagian:
a.    Pada saat masih belajar di Akademia Plato
b.    Pada saat menggembara
c.    Pada saat memimpin Lyceum
Pemikiran Aristoteles
a.    Realitas tertinggi adalah apa yang kita pikirkan dengan akal kita (Plato)
b.    Realitas tertinggi adalah apa yang kita lihat dengan indera atau mata kita (Aristoteles)
c.    Akal atau kesadaran manusia adalah kosong sampai ia mengalami sesuatu (BUKAN ide bawaan seperti yang disampaikan PLATO)
d.    Pemikiran Aristoteles berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data, sehingga bisa melakukan sintesis metode empiris-induktif dan rasional-deduktif
e.    Pemikiran tentang materi:
-       Materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis) Vs Plato (teori tentang bentuk ideal)
f.     Pemikiran tentang GERAK
-       Semua benda bergerak menuju satu tujuan (theologis)
-       Benda tidak dapat bergerak sendiri melainkan harus ada yang menggerakkan, penggerak itu harus mempunyai penggerak pertama yang tidak bergerak (Theos)

g.    Pemikiran tentang LOGIKA
-       Logika Aristoteles: Deduktif-Reasoning
-       Logika Formal
-       Walaupun dalam penelitian ilmiahnya Ia menyadari pentingnya observasi, eksperimen & berpikr induktif
-       SILOGISME
ü Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor)
ü Socrates adalah manusia(premis minor)
ü Simpulan: Socrates pasti akan mati
h.    Bidang Bahasa
-       Istilah relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dll
i.      Bidang Astronomi
-       Membuktikan bahwa bumi itu bulat dengan melihat gerhana
j.      Bidang Biologi
-       Mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis.
k.    Bidang Sosial
-       Menyatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial
l.      Pemikiran Lain
-       Mendukung perbudakan
-       Percaya dengan anggapan martabat perempuan lebih rendah daripada laki-laki (Cerminan pandangan umum pada masa itu)
m.   Kemiskinan adalah Bapaknya revolusi dan kejahatan
n.    Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia, pasti yakin bahwa nasib suatu emperium tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya